Menjaga sistem kekebalan tubuh bukan hanya tentang menghindari penyakit, tetapi juga tentang memastikan tubuh menerima asupan gizi yang optimal. Vitamin dan mineral bekerja sama dalam ribuan reaksi biokimia yang menjaga keseimbangan fungsi imun. Penelitian menunjukkan bahwa kekurangan satu saja mikronutrien, seperti vitamin C atau zinc, dapat menurunkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi. Oleh karena itu, pola makan yang kaya sayuran hijau, buah-buahan segar, dan sumber protein tanpa lemak menjadi fondasi utama untuk kekebalan yang stabil.
Vitamin D juga mendapat perhatian besar dalam dunia medis karena hubungannya dengan aktivitas sel imun. Paparan sinar matahari yang cukup dan konsumsi makanan seperti ikan berlemak membantu tubuh memproduksi vitamin D secara alami. Selain itu, probiotik dari makanan fermentasi seperti yogurt atau tempe membantu menjaga mikrobiota usus, yang ternyata berperan penting dalam sistem pertahanan tubuh. Peneliti menekankan bahwa keseimbangan mikroflora usus berkaitan langsung dengan kemampuan tubuh menanggapi patogen.
Tidak kalah penting, mineral seperti zat besi, selenium, dan magnesium mendukung produksi sel darah putih serta enzim antioksidan. Kombinasi gizi tersebut membantu menetralkan radikal bebas yang dapat merusak sel imun. Diet seimbang bukan berarti berlebihan pada satu jenis makanan, tetapi menciptakan variasi yang cukup setiap hari. Dengan demikian, nutrisi menjadi pondasi alami yang membantu sistem imun bekerja secara efisien tanpa perlu intervensi ekstrem.
